Selasa, 24 Mei 2011

Siapa Korban Pertama Jika Sanksi FIFA Turun?

Seusai Kongres PSSI yang berakhir deadlock, kini sepakbola Indonesia berada di bawah bayang-bayang sanksi FIFA. FIFA akan membahas permasalahan Indonesia ini dalam rapat Komite Eksekutif (Exco), 30 Mei, dan Kongres FIFA, 1 Juni 2011.

Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar mengungkapkan kemungkinannya sangat kecil Indonesia terhindar dari sanksi FIFA. Meski pihaknya mengaku tetap akan terus mengupayakan akan melobi FIFA agar tidak memberi sanksi kepada Indonesia.

Seandainya pada 1 Juni 2011, FIFA akhirnya memutuskan untuk menjatuhkan sanksi berupa suspend kepada Indonesia, maka dipastikan timnas U-13 yang akan menjadi korban pertama saat sanksi tersebut diberlakukan.

"Tentu, kami merasa yang akan menjadi korban pertama jika itu terjadi. Karena pada tanggal 1 Juni nanti kami direncanakan sudah berada di Malaysia," ujar pelatih tim nasional Indonesia U-13, Mundari Karya saat dihubungi wartawan, Selasa 24 Mei 2011.

Mundari menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menggelar pemusatan latihan bagi 22 pemain usia muda U-13 sebagai persiapan mengikuti Turnamen AFC Cup U-13 yang akan berlangsung pada 1-7 Juni 2011 di Sabah, Malaysia.

"Saya meyakini anak-anak pasti akan kecewa jika batal bertanding. Tapi, saya tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaan kecewa anak-anak nanti," lanjutnya.

Mundari mengungkapkan, jajaran pelatih sempat terbersit rasa khawatir jika anak didiknya terancam batal berpartisipasi di AFC Cup. "Kekhawatiran sempat ada. Tapi, sanksi kan belum pasti dijatuhkan. Dan dalam sepakbola, kami berprinsip motivasi harus jalan terus untuk mempersiapkan pemain," ujar Mundari.

Ia pun menambahkan rasa khawatir yang sempat menyelimuti para pelatih atas ancaman sanksi FIFA tidak menular kepada para pemain. "Mereka tetap latihan. Mereka masih memiliki motivasi bagus untuk mengikuti kejuaraan. Mungkin karena mereka belum berpikiran ke arah itu (batal tanding)," lanjut Mundari.

Mundari sendiri menyayangkan kisruh yang terjadi kala Kongres PSSI berlangsung dan mengakibatkan Indonesia terancam sanksi. "Kami tentu menyayangkan akhirnya seperti itu (Kongres distop). Padahal, perselisihan dan perdebatan seharusnya tetap dilandasi rasa persaudaraan dan rasa hormat satu sama lain," sesal Mundari.

"Saya berharap segala permasalahan yang membelit PSSI segera selesai. Sehingga itu tidak mengorbankan para pemain," harapnya. (eh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar